Secara garis besar bisa disimpulkan sebagai berikut, "semakin pendek leher knalpot semakin baik di rpm atas, sebaliknya semakin panjang semakin baik diputaran bawah. Semakin besar diameter leher knalpot semakin baik tenaga di rpm atas, dan semakin kecil diameter leher knalpot maka semakin baik di kitiran bawah". Untuk itu sebelum membeli leher knalpot ada baiknya menyimak tulisan ini. Contoh kasus sering kali temen-temen langganan CeMeTGarage datang ke bengkel dengan antusias membawa knalpot baru, beberapa bahkan ditebus dengan harga yang tidak murah, tapi setelah dipasang justru malah tidak sesuai dengan karakter engine, ada yang motornya jadi batuk-batuk pada gasingan tertentu, ada yang justru berkurang powernya di rpm atas, bahkan pernah ada juga yang nembak-nembak dan tenaga motor terasa ompong walau sudah dijetting ulang, jadinya sayang gak kepake. kalo maksa make ya musti rombak ulang engine, kan gak lucu hehehe.
Supaya tidak terjadi trial dan error dalam pemilihan knalpot para master telah berjibaku mencari rumusan terbaik, diantaranya master graham bell yang jadi acuan rumusan banyak tuner handal.
Beliau memaparkan dalam salah satu bukunya rumus menentukan panjang leher knalpot motor bakar 4tak sbb:
L = (
850 x ET ) / MAX RPM – 3
L = panjang pipa knalpot yang akan dibuat Dalam inchi
ET = Exhaust Timing, kapan klep buang mulai membuka sebelum TMB
MAX RPM = RPM yang dimau untuk mendapatkan puncak tenaga
1 inch=25,4mm
Menentukan diameter knalpot sbb :
D = sqrt ( CC / ((L + 3) x 25) ) x 2,1
sqrt = akar
D = diameter pipa yang diinginkan
dalam inchi
CC = kapasitas silinder
L = panjang knalpot dalam inchi
1 inch=25,4mm
CC = kapasitas silinder
L = panjang knalpot dalam inchi
1 inch=25,4mm
Oke langsung coba kita praktikkan perhitungan untuk menentukan leher knalpot ideal sebuah motor jupiter 130cc dengan timing bukaan klep buang 60derajat sebelum TMB dan puncak tenaga yang diinginkan di kitiran 10.000RPM.
Pertama kita tentukan panjangnya leher knalpot dulu:
L = (850 x ET) / Max RPM - 3
L = (850 x 60) / 10.000 - 3
L = 51.000 / 9.997
L = 5,10153 inci
L = 129,5 mm
Sekarang kita cari diameter leher knalpotnya :
D = akar [ cc / ((L+3) x 25) ] x 2,1
D = akar [ 130 / (( 5,10153 + 3) x 25) ] x 2,1
D = akar [ 130 / ( 8,10153 x 25 ) ] x 2,1
D = akar [ 130 / 202,53825 ] x 2,1
D = akar 0,64185 x 2,1
D = akar 1,34789
D = 1,1609 inci
D = 29,489 mm
Jadi leher knalpot ideal untuk jupiter 130cc peak power 10.000rpm adalah panjang 129,5mm dengan diameter 29,5mm.
NB : Untuk motor harian peak power cukup di kisaran 7.000 s/d 8.000rpm saja, tapi kalau mau tinggi ya terserah anda sih hehehehe.
Kalau hitungan buat motor tiger berpa hitungan L dan D nya bang??
ReplyDeletePanjang knalpot di hitung dari ujung leher sampai ujung silincer kah bang?
ReplyDeleteBang cara ukur diameter inlet knalpot pake tali meteran gimana ya? Saya ngukur dirumah sendiri, malah bingung sama hasil ukuran nya. Wkwkwkk
ReplyDeleteSemisal inlet 50, itu kalo pake tali meteran pas diukur kena nya di berapa cm atau inch?
ReplyDeleteSoalnya meteran di rumah cuma ada satuan cm sama inch doang.
Pengertian inlet itu sendiri yg dipakai satuan nya apa ya bang?
bisa reques untuk jioter mx 177cc + klep st
ReplyDelete